L'arc~en~ciel

Bottom 3

Minggu, 22 November 2009

Diposting oleh Komite Pendidikan Masyarakat Desa GEGER T.Agung


A. Gambaran Umum Desa Geger
Desa Geger merupakan salah satu desa paling barat sendiri dari 11 desa yang berada di wilayah kecamatan Sendang. Batas wilayah desa Geger adalah sebelah utara berbatasan langsung dengan kabupaten Ponorogo, sebelah selatan berbatasan dengan desa Kedoyo, sebelah barat berbatasan dengan desa Gambiran kecamatan Pagerwojo dan sebelah timur berbatasan dengan desa Nglurup. (Sumber : Monografi desa Geger tahun 2006).
Desa Geger berada dilereng-lereng gunung wilis dengan memiliki luas 1.609,8 Ha, yang dihuni sekitar 4.468 jiwa (laki : 2.233 jiwa dan perempuan : 2.235 jiwa), yang terbagi menjadi 1.208 kepala keluarga, 27 RT dan 10 RW serta 27 Lingkungan. Sedangkan untuk jumlah usia 11-17 tahun yang menjadi sasaran program Enable  530 orang dengan perincian sebagai berikut :

Orbitasi dari desa tersebut adalah jarak dari desa ke ibu kota kecamatan 5 Km, dengan lama tempuh  ¼ jam. Sedangkan untuk jarak dari desa ke ibu kota kabupaten 30 Km, dengan lama tempuh  1 jam.
Dengan suhu rata-rata harian 23 0C dan ketinggian 600-1.025 mdl, desa Geger memiliki iklim curah hujan berkisar 2.611 mm/th setiap 6 bulan sekali, hal ini mempengaruhi tingkat kesuburan tanah desa tersebut tinggi, sehingga cocok untuk tanaman padi, rumput pakan sapi perah, umbi-umbian dan sayur-sayuran. Dan desa tersebut juga memiliki hutan lindung 688 Ha, yang merupakan aset daerah dan dipelihara oleh daerah setempat.
Ada 5 Dusun yang masuk wilayah desa Geger :
1. Dusun Tumpakpring
2. Dusun Sukorejo
3. Dusun Tambibendo
4. Dusun Ngrejeng
5. Dusun Turi

Melihat data tersebut di atas dan dari hasil rapid kepada para penduduk jelas bahwa, mayoritas penduduk desa Geger yang rata-rata pendatang mengandalkan lereng gunung untuk pertanian, hal ini juga didukung dengan kapasitas air yang lebih dari cukup untuk menanam berbagai macam tanaman termasuk tanaman padi dan palawija dengan sumber daya air 6 mata air dan 2 sungai. Namun para petani di desa Geger dalam kurun waktu 4-5 tahun terakhir ini memiliki profesi ganda yaitu petani dengan sawah/ladang yang dialihfungsikan untuk menanam rumput sebagai pakan ternak. Profesi kedua adalah sebagai peternak karena mayoritas penduduk desa Geger atau hampir setiap kelompok keluarga adalah peternak sapi perah. Sehingga penanaman padi hanya bisa dilakukan satu tahun sekali disaat musim hujan atau curah hujan, sedangkan untuk musim yang tidak menentu para petani juga lebih mengandalkan tanaman palawija seperti ubi jalar/kayu, jagung, kentang, kubis, buncis, wortel dan kacang-kacangan. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2006-2007 ini jagung dan ubi kayu bisa menghasilkan 2.8 ton/Ha dengan kapasitas 26 Ha, dan ubi kayu dengan kapasitas 35 Ha bisa menghasilkan 11 ton/Ha.
Peternak sapi perah merupakan penghasil dan penyumbang ekonomi warga terbesar yang sekaligus menjadi andalan warga desa Geger. Hal ini didukung dengan kondisi desa Geger yang selalu dingin dan cocok untuk peternakan sapi perah. Maka bagi warga Geger, ternak sapi perah merupakan potensi yang sangat dominan dan dapat memenuhi kebutuhan hidup yang lebih menjanjikan bagi mereka. Dengan terbukti hasil rata-rata susu dari seluruh peternak yang ada di wilayah Geger  4.500.000 liter/tahun. Bahkan bisa dikatakan bahwa desa Geger merupakan desa penghasil susu terbesar di wilayah kabupaten Tulungagung.

Untuk program-program yang pernah ada dan sedang berjalan di desa Geger antara lain :
1. PIDRA (Partisipatori Increast Development Rural Area)
2. PPK (Program Pengembangan Kecamatan)
3. GARDU TASKIN
4. Paket A, B dan C
5. KF (Keaksanraan Fungsional)
6. PNPM (Program Nasioanal Pemberdayaan Masyarkaat)

Sedangkan untuk lembaga perekonomian yang berada di tingkat desa yang menunjang tingkat ekonomi desa terbentuk koperasi ada 1 unit dengan jumlah anggota 76 orang, industri kerajinan ada 3 unit dengan jumlah tenaga kerja 3 orang, toko ada 7 unit dengan jumlah tenaga kerja atau yang mempunyai hak milik ada 16 orang, jasa angkutan ada 29 unit dengan jumlah tenaga kerja 29 orang, usaha perkebunan 1 unit dengan jumlah tenaga kerja 25 orang, kelompok simpan pinjam ada 5 unit dengan jumlah anngota 235 orang, kelompok-kelompok tani dan koperasi susu (KUD) cabang Sendang untuk peternak sapi perah.


B. Gambaran Khusus Perdusun
Di desa Geger terbagi menjadi 5 dusun, dimana letak wilayah perdusun ada di sepanjang lereng gunung wilis, dan berada di jalur utama antara kecamatan Sendang menuju kecamatan Pagerwojo sehingga akses untuk menuju antara dusun satu ke dusun lain relatif mudah kecuali dusun Turi yang letaknya lebih masuk dari jalan utama dan sampai sekarang kondisinya masih macadam. Diantara 5 dusun tersebut adalah sbb:

1. Dusun Tumpakpring
Dusun Tumpakpring yang dipimpin oleh bapak Kateni (kepala dusun/kasun) merupakan dusun yang paling timur sendiri di wilayah desa Geger, jarak dusun dengan balai desa ± 2.5 Km. Dusun yang memiliki 6 RT dan 2 RW dan jumlah jiwanya ada 844 orang yang terbagi menjadi 245 KK terbagi menjadi 6 lingkungan yaitu: lingkungan Tumpakpring Wetan, lingkungan Tumpakpring Kulon, lingkungan Watugono, lingkungan Dewogoro Lor, lingkungan Dewogoro Kidul dan lingkungan Bengkok.
Jalur utama dusun tersebut sudah di aspal, namun kondisi aspal tersebut belum sampai masuk ke wilayah lingkungan. Untuk sarana pendidikan terdapat 2 SD yaitu SD I dan SD III Geger, namun karena kondisi jalan yang naik membuat anak-anak dusun Tumpakpring yang bagian Timur sendiri memilih untuk bersekolah keluar desa yaitu desa Nglurup. Sedangkan tingkat pendidikan anak di dusun tersebut rata-rata telah menamatkan pendidikan WAJAR 9 Tahun (SLTP) bahkan SLTA atau ada dari sebagian anak yang meneruskan kejar paket C ke desa Sendang. Dan untuk kegiatan pemuda dusun Tumpakpring sehari-hari adalah merumput (mencari pakan ternah) baik laki-laki maupun perempuan, namun apabila pada hari-hari besar nasional dalam rangka menyabut HUT RI, pemuda dusun Tumpakpring yang tergabung dalam Karang Taruna mengadakan BAZAR dan kreatif mengadakan arak-arakan, mereka sangat kompak dalam setiap kegiatan.

2. Dusun Sukorejo
Dusun Sukorejo dipimpin oleh bapak Sari (Kasun). Jumlah penduduk dusun Sukorejo adalah 893 jiwa yang terbagi menjadi 246 KK, merupakan jumlah penduduk urutan terbesar kedua setelah dusun Tambibendo. Dengan 7 RT dan 2 RW, dusun tersebut terbagi menjadi 7 lingkungan yaitu: lingkungan Sukorejo Wetan, lingkungan Sukorejo Kulon, lingkungan Tawang Wetan, lingkungan Tawang Kulon, lingkungan Bara’an Lor, lingkungan Bara’an Kidul dan lingkungan Kritik.
Letak wilayah dusun Sukorejo berada diantara tengah-tengah desa Geger, termasuk balai desa Geger berada di wilayah Sukorejo. Dan sebagian jalan yang masuk ke arah lingkungan dalam keadaan masih makadam. Untuk tingkat pendidikan di dusun tersebut rata-rata masih tamat SD, bahkan ada dari mereka yang tamat SLTP, namun masih dalam kerangka kecil dan didusun tersebut telah berdiri Paket B yang sampai sekarang masih berjalan. Hal ini yang menyebabkan kondisi sosial-kultur dari masyarakat dusun Sukorejo sulit untuk diatur, anak-anak muda dusun tersebut dikenal nakal, suka minum-minuman keras dan narkoba serta sering berbuat onar baik di luar wilayah desa Geger maupun ditempatnya sendiri.

3. Dusun Tambibendo
Dengan dipimpin oleh bapak Suwarni sebagai kepala dusun, Tambibendo merupakan dusun yang paling banyak jumlah penduduknya, ada sekitar 1.022 jiwa yang terbagi menjadi 323 KK, 6 RT dan 2 RW. Dusun tersebut terdapat memiliki 6 lingkungan yaitu: lingkungan Sengon, lingkungan Nguncup, lingkungan Tambibendo Lor, lingkungan Tambibendo Kidul, lingkungan Genengan dan lingkungan Pakisaji.
Letak wilayah dusun Tambibendo berada sebelah barat balai desa dengan jarak ± 1.5 km. Di Tambibendo juga telah berdiri paket B dan sampai sekarang masih berjalan. Menurut informasi masyarakat Paket B tersebut mempunyai WB (warga belajar) sekitar 25 orang dan sekarang sudah masuk kelas III.

4. Dusun Ngrejeng
Dusun Ngrejeng terbagi menjadi 4 lingkungan yaitu: lingkungan Sambaran, lingkungan Ngompak, lingkungan Potrosumo dan lingkungan Gebluk. Letak wilayah dusun tersebut berada diantara dusun Turi dan dusun Tambibendo. Jumlah penduduk dusun Ngrejeng sekitar 866 jiwa yang terbagi menjadi 249 KK, untuk jumlah RT ada 4 dan 2 RW. Jarak dusun Ngrejeng dengan balai desa Geger ± 3 km.

5. Dusun Turi
Dusun Turi berada dipaling Barat sendiri dari 4 dusun yang ada di wilayah desa Geger dan berbatasan langsung dengan kabupaten Ponorogo, dusun yang dipimpin oleh Bapak Robin terbagi menjadi 4 RT dan 2 RW dengan jumlah penduduk sekitar 658 jiwa yang terbagi menjadi 193 KK, serta 4 lingkungan yaitu: lingkungan Turi, lingkungan Jabung, lingkungan Penampihan dan lingkungan Beji.
Dengan jarak ± 5 km mengarah ke balai desa Geger, sarana transportasi di dusun tersebut masih sangat susah, karena dibandingkan dengan dusun-dusun yang lain, keadaan jalan dusun Turi makadam dan terjal. Padahal di dusun Turi sudah ditemukan candi Penampian yang selam dekade ini belum ada tindak lanjut dari pemerintah daerah dan hingga saat ini dusun Turi dikenal untuk wilayah kabupaten Tulungagung dengan sebutan ”PENAMPIAN”.
Dan sosio kultur masyarakat dusun Turi sangat beragam, hal ini disebabkan penduduk yang berada di dusun Turi menganut beberapa agama yaitu ada yang beragama Islam, Kristen, Hindu dan Budha.

C. Situasi Pendidikan Desa Geger

Lembaga pendidikan yang ada di desa Geger hingga saat ini terdiri dari:
 TK (Taman Kanak-kanan)
Sebanyak 6 unit dengan jumlah guru 7 orang dan murid 83 orang.
 SD / sederajat
Ada 3 unit dengan jumlah guru 27 orang dan murid 480 orang, yang terdiri dari SD I dan III berada di dusun Tumpakpring dan SD II berada di dusun Turi.
 SMP terbuka
Merupakan program pendidikan luar sekolah (PLS) yang dahulu tempatnya masih bergabung dengan SD II Geger, namun mulai sekarang SMP tersebut mulai diperhatikan oleh pihak pemerintah dengan dibangunnya gedung sekolah yang baru.
 Paket B
Ada 2 kelompok belajar yang tergabung di Paket B dengan WB ± 25-30 orang yang berada di dusun Tambibendo dan di dusun Sukorejo.
 TPA
Ada 16 tempat di suluruh desa Geger, dan jumlah dari keseluruhan peserta didik ada 208 orang dengan pengajar 48 orang.

Dari keterangan tersebut diatas, dan juga hasil rapid dari sebagian masyarakat bahwa mayoritas tingkat pendidikan anak-anak desa Geger adalah lulus SD mencapai 40 %, namun dengan berdirinya sekolah satu atap yang disponsori oleh PLS Sendang yang berada di wilayah penampian (tempat yang sulit terjangkau) yang notabene rawan potensi DO/putus sekolah, sehingga dari sini bisa memberikan kemudahan masyarakat dan anak-anak desa Geger untuk mengakses pendidikan tingkat SLTP dan beberapa masyarakat memahami akan pentingnya suatu pendidikan untuk masa depan anak-anak mereka. Bahkan dari kesemuan jumlah siswa di SMP Terbuka tersebut tidak sedikit anak-anak dari desa Gambiran kecamatan Pagerwojo yang ikut belajar, hal ini dikarenakan anak-anak merasa sekolah di SMP Terbuka Geger lebih dekat dengan rumah mereka dibandingkan dengan SMP yang ada di wilayah kecamatan Pagerwojo. Dan juga ada 2 Paket B yang berada di wilayah Tambibendo dan Sukorejo.

0 komentar:

Posting Komentar